Konsep Filosofis Budaya Lonto Leok di Manggarai dalam Perspektif Filsafat Dialogis Martin Buber

Authors

  • Laurentius Florido Atu Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero
  • Heribertus Solosumantro
  • Marselinus Langgor

DOI:

https://doi.org/10.52075/br.v2i2.260

Keywords:

budaya lonto leok, Filsafat dialogis, Martin Buber, Relasi

Abstract

Suatu kajian terhadap budaya lokal pada umumnya selalu berangkat dari tinjauan filosofis yang berakar dan menyentuh realitas kehidupan sosial masyarakat itu sendiri. Salah satu budaya yang menjadi fokus tulisan ini adalah budaya lonto leok di Manggarai, Flores, NTT. Dewasa ini problem kemanusiaan dalam kehidupan masyarakat adat terlebih khusus pemaknaan terhadap suatu budaya dari sudut pandang tertentu amat minim. Hal ini terjadi karena kurangnya keterbukaan relasi di dalam masyarakat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu, kajian filosofis yang menjadi akar suatu budaya menjadi hal asing yang tidak diperhatikan secara serius. Tulisan ini bertujuan mengkaji nilai-nilai filosofis yang terdapat dalam budaya lonto leok di Manggarai ditinjau dari perspektif filsafat dialogis Martin Buber. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, yakni menggali serta mengumpulkan tulisan-tulisan terdahulu yang membahas budaya lonto leok dari berbagai aspek dan kajian filosofis terhadap budaya lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa nilai yang terkandung dalam budaya lonto leok yang dikaji dari perseptif filsafat Martin Buber, yakni lonto leok sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap sesama, lonto leok sebagai bentuk tanggung jawab, dan lonto leok sebagai bentuk rekonsiliasi. Nilai-nilai filosofis tersebut pada akhirnya berkontribusi bagi terciptanya keharmonisan, persatuan, dan perdamaian dalam kehidupan bersama masyarakat Manggarai.

Downloads

Published

2023-12-22

How to Cite

Atu, L. F., Solosumantro, H. ., & Langgor, M. (2023). Konsep Filosofis Budaya Lonto Leok di Manggarai dalam Perspektif Filsafat Dialogis Martin Buber. Borneo Review, 2(2), 116 - 124. https://doi.org/10.52075/br.v2i2.260