Harmoni Beragama melalui Pendidikan: Peran Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Generasi Moderat

Authors

  • Rizky Habib Nurhakim IAIN Pontianak
  • Putri Handayani Lubis IAIN Pontianak
  • Rizki Susanto IAIN Pontianak

Keywords:

Moderasi Beragama, Toleransi, Pendidikan Agama Islam, Cinta tanah Air

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui nilai moderasi dan implementasi nilai moderasi dalam Pendidikan agama Islam di SMAN 01 Sungai Raya Kepulauan. Artikel ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian tentang peran Pendidikan Agama Islam dalam membentuk Generasi Moderat menunjukkan bahwa: 1) penanaman nilai moderasi beragama, khususnya toleransi sudah diterapkan secara maksimal melalui pengajaran oleh Guru PAI. Pengajaran nilai-nilai toleransi dilakukan dengan metode ceramah dan praktik serta dengan berbagai kegiatan yang didukung oleh komunitas yang ada di sekitar sekolah. Guru PAI juga mengajarkan nilai-nilai toleransi dengan memanfaatkan situasi nyata dan kasus-kasus yang ada di sekolah serta di luar sekolah. Pengajaran yang dilakukan guru PAI sangat diterima baik oleh peserta didik. Peserta didik juga dapat mempraktikkan nilai-nilai toleransi di sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat; 2) faktor pendukung dalam menanamkan nilai-nilai toleransi yaitu sekolah itu sendiri. Sekolah memiliki fasilitas, lingkungan dan tenaga pengajar yang kondusif dalam menanamkan nilai-nilai toleransi. Sekolah juga menjalin kerjasama dengan kementerian agama Kabupaten Bengkayang, penyuluh agama. Selain itu, peserta didik juga termasuk faktor yang mendukung dalam menanamkan nilai toleransi. Peserta didik telah merespon baik dalam pengajaran nilai-nilai toleransi yang diberikan oleh sekolah dan guru PAI. Faktor penghambat dalam penanaman nilai-nilai toleransi yaitu kepada peserta didik itu sendiri. Tingkat pemahaman yang berbeda-beda, ego dan karakteristik yang berbeda dari peserta didik dapat menjadi faktor penghambat dalam menanamkan nilai-nilai toleransi.

Downloads

Published

2024-01-09

Issue

Section

Articles