Moderasi Beragama dalam Ajaran Kristus

Authors

  • Paulus Ajong STAK Abdi Wacana Pontianak

Keywords:

moderasi, kasih, ekstrim, pendekatan, agama

Abstract

Agama adalah sumber nilai-nilai luhur dan mulia. Semua agama mengandung nilai-nilai universal yang bisa menjadi dasar dan tolok ukur untuk mendukung kehidupan yang memanusiakan. Semakin orang beragama dan taat pada ajaran agamanya, maka semakin kehidupan umat beragama semarak dengan nilai-nilai kemuliaan: kasih, berkat, hikmat dan kebijaksanaan. Namun, sangat disayangkan, ada kecenderungan realitas kehidupan beragama justru memperlihatkan kenyataan yang berbeda. Agama yang sejatinya sumber keluhuran dalam cinta kasih dan berkat, justru menjadi sumber perpecahan dan konflik. Untuk mengetahui berbagai faktor penyebab, perlu dilakukan penelitian. Tujuan penelitian untuk menahami akar masalah munculnya sikap-sikap ekstrim dalam memahami agama. Sehingga dipandang perlu untuk mencari bentuk moderat dalam beragama.  Untuk itu, metodologi yang dipergunakan  dalam penenlitian ini adalah pendekatan hermeneutik-komparatif dengan teknik studi kepustakaan dan wawancara. Berdasarkan penelitian dimaksud: salah satu penyebab realitas prakek agama tidak sejalan nilai keluhuran agama adalah terkait bagaimana pendekatan terhadap teks kitab suci.  Ada kecenderungan penganut agama bisa terjebak di antara dua pandangan ekstrim. Akibatnya pandangan keagamaan antara menjadi radikal atau liberal. Semua pandangan keagamaan ekstrim itu bersifat problematis. Diperlukan suatu pendekatan moderat atau jalan tengah, yang memungkinkan terjadinya dialog antara teks dan konteks di tengah realitas ciri khas masyarakat Indonesia yang majemuk. Pendekatan moderat bisa menjadi jembatan antara teks kitab suci dan konteks pembaca teks, serta perlunya menjadikan nilai-nilai universal dari teks kitab suci sebagai pondasi moderasi beragama dalam masyarakat majemuk.

Downloads

Published

2023-11-29

Issue

Section

Articles