Moderasi Beragama: Memahami Masalah dan Membangun Kepercayaan dalam Mengatasi Konflik di Sekolah Negeri

Authors

  • Bartolomius Acong STAKat Negeri Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.52075/p3k.v1i1.313

Keywords:

moderasi, membangun, mengatasi, konflik

Abstract

Makalah ini mengangkat topik tentang Moderasi Beragama: Memahami Masalah dan Membangun Kepercayaan dalam Mengatasi Konflik di Sekolah Negeri. Tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain: mendeskripsikan langkah-langkah dan cara dalam mengatasi konflik karena intoleransi dan radikalisme pada sekolah negeri. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini, yaitu metode deskriftif kualitatif, populasi dan sampel adalah warga sekolah, khusunya peserta didik, guru dan kepala sekolah, Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara. Setidaknya terdapat dua langkah dalam mengatasi konflik di sekolah negeri, yaitu memahami masalah dan membangun kepercayaan antar sesama ditengah perbedaan dan kesenjangan yang terjadi. Pertama-tama seseorang (warga sekolah) harus memahami apa akar dari permasalahan atau konflik tersebut. Pentingnya memahami masalah dalam konflik adalah, agar dapat mengetahui akar dari permasalahan yang ada, mampu menilai dan menyimpulkan masalah berdasarkan panca Indera. Orang yang bijaksana, adalah mereka yang mampu menilai suatu tindakan baik dan buruk sejalan dengan hati nuraninya. Sehingga Ketika seseorang tersebut dapat memahami permasalahan, maka ia akan dapat mencari solusi dalam mengatasi permasalahan atau konflik yang ada. Kedua, membangun kepercayaan antar sesama. Konflik terjadi karena adanya rasa tidak percaya, ragu, curiga, dan tidak sejalan dengan seseorang ataupun kelompok. Penyebab adanya rasa curiga dan kedidakpercayaan antara individu maupun kelompok adalah karena mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Orang yang tidak saling mengenal satu sama lain akan sulit untuk saling percaya. Kepercayaan dibangun atas dasar saling mengenal, sehingga ada pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Sebab orang yang saling mengenal satu sama lain akan mudah memahami. Setelah keduanya dapat saling memahami, maka kepercayaan antara keduannya akan terbangun sehingga dapat menghindari dan mengatasi terjadinya konflik. Konflik dapat terjadi dimanapun dan kapanpun tanpa melihat waktu. Konflik seringkali terjadi pada lembaga Pendidikan, khusunya sekolah negeri. Intoleransi dan radikalisme merupakan konflik yang terjadi pada kaum minoritas di sekolah negeri, dan akibatnya adalah diskriminasi terhadap kelompok tertentu. Terdapat dua cara dan langkah-langkah dalam mengatasi konflik, yaitu memahami masalah dan membangun kepercayaan antar sesama. Sebab rasa saling percaya merupakan dasar untuk menghindari rasa curiga dan perselisihan. Makalah ini mempunyai implikasi dalam memberi pemahaman terhadap pentingnya moderasi beragama di sekolah negeri, agar tidak ada diskriminasi yang terjadi pada kelompok minoritas.

Downloads

Published

2023-11-28

Issue

Section

Articles