PORTA FIDEI https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei <p><strong>PORTA FIDEI </strong>published by STAKat Negeri Pontianak. This journal is a Theologycal and multidisciplinary of Religion journal studies. We invite article manuscripts in the fields of Theologycal and multidisciplinary of Religion: Theology, Interfaith, Missiology and not limitted to other religion studies. </p> en-US joezzwanto@gmail.com (Felisitas Yuswanto) hgregoriustinenti@gmail.com (Hemma Gregorius Tineti) Thu, 01 Aug 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.2.1.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 A Liberation Theology https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/463 <p>Liberation theology emerged as a moral reaction to poverty and social injustice in Latin America with the main perpetrators being the poor people. What is unique about liberation theology is praxis as the first step and theological reflection as the second step. With the uniqueness of liberation theology, it is hoped that it can contribute to Dominican education so that it further complements and gives spirit to the steps of the Dominican educational paradigm. First, liberation theology can help students understand the importance of involvement in the learning process and developing social awareness. Second, understand how social structures can hinder human progress and how to overcome these problems. Third, understand the importance of equality and freedom in education and how to develop critical and analytical skills to deal with issues in society. This research can help develop a more inclusive and emancipatory Dominican educational paradigm. So that in the learning process later, students are invited to be increasingly able to interpret their studies in the face of personal reality and social reality with all existing concerns. In this way, students are moved to be involved as agents of change in order to bring about the Kingdom of God.</p> Maria Konsolia D. Bela Copyright (c) 2024 PORTA FIDEI https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/463 Thu, 08 Aug 2024 00:00:00 +0000 A Pembuktian Kebenaran Dan Pengandaian Kesalahan Dalam Film DOUBT https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/460 <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The issue of criticism of leadership in this film reveals facts that often occur among leaders. Leadership is often reduced to rigid power, suspicion, supervision, determination and "destroying" people's fate. Leaders forget the big responsibility of developing their colleagues and subordinates. Father Flynn's words to Sister Aloysius are interesting. “Emotions are not facts. Suspicions are not facts.” Sister was so sure that Father Flynn had a special relationship with one of his students, Donald Miller. The third party among them is Nurse James who is the type who is always suspicious of someone, likes spying on her co-workers. It's not surprising that the news from him is just gossip. In this film several interesting things will be discussed. Truth is the highest value, so he must be compelled to embody the love of truth in his attitude. The truth will be sought, defended, deepened and spread. In line with this, the Second Vatican Council saw that everyone has the obligation to seek and accept the truth as a primary obligation.&nbsp; Love for absolute truth must be pursued on the one hand, and shouted loudly to fight various injustices on the other hand. </em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Leadership, Morals, Truth, Doubt, Suspicion, Lies</em></p> Werenvridus Sadan Copyright (c) 2024 PORTA FIDEI https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/460 Thu, 08 Aug 2024 00:00:00 +0000 Analisis Psikologi Siswa Kelas VII Pada Pelajaran Agama Katolik DI SMP Katolik 2 W.R Soepratman Barong Tongkok, Kutai Barat Dalam Perspektif Psikologi Perkembangan Erik-Erikson https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/482 <p>Penelitian ini menganalisis psikologi siswa kelas VII Agama Katolik di SMP Katolik 2 WR Soepratman. Fokusnya pada perkembangan remaja menurut teori Erik-Erikson, khususnya identitas diri dan pencarian jati diri. Tujuan memahami pengaruh pembelajaran Agama Katolik terhadap perkembangan psikologi siswa, dengan evaluasi terhadap peran pendidikan agama dalam mengatasi krisis identitas remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis teks dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dari pembahasan bahwa remaja rentan mengalami krisis indentitas, peran Agama adalah mengarahkan agar remaja berada di jalur yang benar. Adapun peran pelajaran Agama Katolik dalam mendidik para remaja kelas VII SMP agar berada pada perkembangan yang sehat di rasakan sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya. Berdasarkan Pelajaran Agama Katolik dan kesesuaian dengan psikologi perkembangan Erik H. Erikson dapat disimpulkan bahwa keterkaitan setiap materi dengan perkembangan usia para remaja. Kesesuaian meteri dengan perkembangan peserta didik akan membantu anak dalam mencari jati diri di usia remaja (12-18 tahun). Pelajaran agama berperan penting dalam mengarahkan para remaja untuk memproses kepribadiannya agar menjadi pribadi yang bertumbuh sesuai usianya.</p> yuven gening Copyright (c) 2024 PORTA FIDEI https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/482 Thu, 08 Aug 2024 00:00:00 +0000 MEMBANGUN MASYARAKAT BERKEPRIBADIAN DI BIDANG KEBUDAYAAN DALAM MEMPERKUAT KALIMANTAN BARAT SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN SUKU DAYAK KETUNGAU TESAEK https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/458 <p><strong><span class="Y2IQFc" lang="id">ABSTRAK </span></strong></p> <p><strong><span class="Y2IQFc" lang="id">Artikel ini membahas tentang upaya membangun masyarakat berkepribadian di bidang kebudayaan dalam rangka penguatan Barat Kalimantan sebagai pusat kebudayaan Suku Dayak Ketungau Tesaek. Kebudayaan Dayak Ketungau Tesaek Suku yang kaya akan tradisi, nilai-nilai dan kearifan lokal menjadi fokus utama dalam penguatan identitas budaya di wilayah ini. Upaya yang dilakukan antara lain melestarikan dan mengembangkan seni, bahasa, adat istiadat, dan pengetahuan tradisional melalui berbagai program pendidikan dan kemasyarakatan. Selain itu, peran pemerintah daerah dan daerah masyarakat dalam mendukung kegiatan kebudayaan juga dikaji untuk menciptakan sinergi yang kuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya kolaborasi berbagai pihak dapat memperkuat Kalimantan Barat sebagai budaya yang berdaya saing tinggi pusat, serta memperkaya identitas budaya nasional Indonesia.</span></strong></p> antoni riyanto Wahyudi Antoni Riyanto Wahyudi Copyright (c) 2024 PORTA FIDEI https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/458 Thu, 01 Aug 2024 00:00:00 +0000 TEOLOGI PASTORAL ORANG MUDA KATOLIK (Pastoral Sebagai Sarana Pertumbuhan Spiritualitas Pengembalaan Orang Muda Katolik) https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/465 <p>Fokus penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pastoral menjadi sarana pertumbuhan spiritualitas pengembalaan, dengan subyeknya yakni pengamatan terhadap Orang Muda Katolik (OMK). Spiritualitas pengembalaan merupakan spiritualitas yang berorientasi pada panggilan, pemeliharaan, dan pengorbanan atas nama Yesus Kristus. Pelayanan pastoral yang dilakukan melingkupi aspek tersebut, sebab tanggung jawab gembala adalah memelihara umat Allah dalam hal spiritual dan iman seperti yang dilakukan Yesus sendiri. Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif kualitatif. Sementara itu, temuan dalam penelitian ini adalah spiritualitas pengembalaan OMK dapat bertmbuh dan berkembang dalam pastoral seperti kegiatan liturgis, konseling atau pendampingan personal, serta kegiatan sosial.</p> ADRIANUS AJAI RINO Copyright (c) 2024 PORTA FIDEI https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/465 Thu, 01 Aug 2024 00:00:00 +0000 IMPLEMENTASI PASTORAL KELUARGA PAROKI SUNGAI AMBAWANG (ECCLESIA DOMESTICA) https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/462 <p>Jurnal ini membahas pelaksanaan pastoral keluarga dalam konteks paroki Sungai Ambawang yang menerapkan konsep <em>Ecclesia Domestica</em> (Gereja Rumah Tangga). Konsep ini menekankan peran penting keluarga dalam memperkuat iman dan spiritualitas. Paroki Sungai Ambawang menjalankan berbagai program pastoral keluarga seperti kegiatan kursus persiapan pernikahan, seminar komunikasi keluarga, pembinaan keluarga muda (dibawah usia 5 tahun pernikahan), misa keluarga dan ibadah lingkungan. Imam memainkan peran dalam orientasi keluarga. Implementasi ini telah memberikan dampak positif berupa integrasi masyarakat yang lebih baik, kesadaran akan peran keluarga Kristen, dan menciptakan hubungan keluarga yang lebih sehat. Materi dalam jurnal ini didasarkan pada dokumen gereja, informasi langsung dari Pastor Paroki dan pelayan pastoral, informasi dokumen dari paroki Sungai Ambawang, dan literatur teologi pastoral lainnya. Temuan menunjukkan bahwa implementasi pastoral keluarga mampu memperkuat iman dan membangun komunitas yang kokoh dalam konteks keluarga di Paroki Sungai Ambawang.</p> Yulistine Tamara Copyright (c) 2024 PORTA FIDEI https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/462 Thu, 01 Aug 2024 00:00:00 +0000 MEMAKNAI PASKAH: INKULTURASI BUDAYA DI PULAU TIMOR https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/467 <p>ABSTRAK<br>Artikel ini mengungkapkan hal terkait pemaknaan Paskah dalam konteks Inkulturasi budaya di Pulau Timor, dengan focus pada tradisi Kure’. Dalam Agama Katolik, Paskah merupakan perayaan penting dan memiliki makna mendalam yang sering diinterpretasikan dan dirayakan dengan prosesi yang beragam diberbagai daerah. Di Pulau Timor, terutama masyarakat suku Dawan memaknai perayaan Paskah secara kontemplasi dalam perpaduan aspek-aspek teologis dengan tradisi dan kearifan lokal yang khas. Melalui tradisi Kure’ di Kote-Noemuti, artikel ini akan menjelaskan bagaimana Paskah dihayati dan dirayakan dalam konteks budaya Suku Dawan di Pulau Timor, serta implikasinya terhadap pemahaman akan pesan-pesan keagamaan yang terkandung di dalamnya.</p> Jenitriana Timo Neonbasu Copyright (c) 2024 PORTA FIDEI https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/467 Thu, 01 Aug 2024 00:00:00 +0000 GEREJA KATEDRAL INKULTURATIF SEBAGAI SARANA MEWUJUDKAN PERSEKUTUAN UMAT https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/464 <p><strong><em>ABSTRAK</em></strong></p> <p><em>Katedral Pontianak telah berdiri sejak 9 Desember 1909, gereja ini merupakan gereja tertua di Paroki Keuskupan Agung Pontianak. Bangunan Katedral Pontianak sangat inkulturatif dirancang oleh seorang arsitek asli dari Kalimantan Barat yang didampingi oleh Tim Asistensi Pembangunan Gereja. Bangunan ini sedikit menyerupai kemegahan Basilika Santo Petrus Vatikan dan menjadi kebanggaan masyarakat Pontianak.</em><em> Melalui&nbsp; artikel&nbsp; ini&nbsp; hendak&nbsp; dibahas&nbsp; bagaimana&nbsp; makna&nbsp; bangunan&nbsp; gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak serta dampaknya terhadap perkembangan Persekutuan umat di Kota Pontianak dan sekitarnya. Metode Penelitian yang digunakan&nbsp; adalah&nbsp; metode&nbsp; penelitian&nbsp; kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh selanjutnya akan dianalisis dengan model Miles dan Huberman melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak </em><em>merupakan upaya untuk memberi pelayanan yang lebih baik kepada umat agar dapat lebih nyaman berbakti dan memuliakan nama Tuhan.</em><em>&nbsp;Dengan berdirinya gereja Katedral ini, persekutuan&nbsp; umat juga semakin baik. Hal ini terlihat jelas melalui kehadiran umat dalam perayaan Ekaristi setiap minggunya dan pada perayaan-perayaan lainnya. Selain itu, persekutuan umat juga terlihat baik lewat kegiatan-kegiatan di luar gereja baik di Wilayah maupun di lingkungan atau Kring.&nbsp; </em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata kunci: gereja Katedral inkulturatif; persekutuan umat; Santo Yoseph Pontianak </em></p> Firmus Setiadi Copyright (c) 2024 PORTA FIDEI https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/464 Thu, 01 Aug 2024 00:00:00 +0000