PORTA FIDEI
https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei
<p><strong>PORTA FIDEI </strong>published by STAKat Negeri Pontianak. This journal is a Theologycal and multidisciplinary of Religion journal studies. We invite article manuscripts in the fields of Theologycal and multidisciplinary of Religion: Theology, Interfaith, Missiology and not limitted to other religion studies. </p>STAKat Negeri Pontianaken-USPORTA FIDEIPANDANGAN KITAB SUCI DAN DOKUMEN TEOLOGI TENTANG DOGMA MARIA SEBAGAI BUNDA ALLAH
https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/456
<p><em>Gereja Katolik menghayati akan peranannya Bunda Maria dalam kehidupan kesehariannya. Bagi Umat katolik Perawan maria memiliki penghayatan iman yang besar sehingga mendapatkan peran yang penting dalam mengGereja. Dengan menerima Yesus dan muridNya berati juga kita pun mengenal maria sebagai ibu Gereja. Gelar maria sebagai bunda Allah banyak menimbulkan persoalan setujuh atau tidak di kalangan gereja karena dengan gelar maria sebagai bunda Allah menegaskan posisi maria di atas Tuhan Yesus. Dalam keadaan serta perjalanan waktu gereja pun tetap menghormati bunda maria sebagai bagian dalam gereja. Oleh karena itu ada beberapa gereja memakai nama maria sebagai nama pelindung gereja, Misalnya Gereja Maria Bunda Allah di nanga mahap di keuskupan sanggau dan Gereja Maria Bunda Allah di Plamogan Indan di Keuskupan Semarang. Penulis disini mau menekankan serta coba memaparkan tulisan atas refleksi iman penulis ajaran Gereja serta pandangan gereja secara langsung akan makna maria sebagai bunda Allah.</em></p>Albertus Agung Kurniawan Kurniawan
Copyright (c) 2025 PORTA FIDEI
2025-02-062025-02-0631A Simbol Teologis Dalam Tablo Jumat Agung
https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/471
<p><em>Tablo Jumat Agung adalah sebuah pertunjukan dramatis yang menggambarkan peristiwa penyaliban Yesus Kristus, yang umumnya diselenggarakan oleh gereja-gereja pada Minggu Suci sebagai bagian dari ibadah dan refleksi spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis simbolisme dan nilai teologis yang terkandung dalam tablo Jumat Agung, serta bagaimana pertunjukan ini memengaruhi persepsi dan penghayatan umat akan makna Jumat Agung.</em></p>Venansius Venansius
Copyright (c) 2025 PORTA FIDEI
2025-02-062025-02-0631The TERSENYUM BERSAMA : KECERIAAN NYANYIAN UMAT LINGKUNGAN SANTO FELIX PAROKI SANTO AGUSTINUS KAP
https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/461
<p><strong><em>ABSTRAK</em></strong></p> <p><em> </em></p> <p><em>Studi ini mengeksplorasi fenomena keceriaan dalam nyanyian umat di Lingkungan Santo Felix, Wilayah IV Paroki Santo Agustinus, Keuskupan Agung Pontianak. Fokus penelitian adalah untuk memahami bagaimana nyanyian umat menjadi medium ekspresi keceriaan dalam konteks ibadah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan anggota lingkungan serta pengurus gereja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyanyian umat di Lingkungan Santo Felix tidak hanya menjadi ritual ibadah, tetapi juga menjadi wadah ekspresi keceriaan bagi para jemaat. Proses partisipasi aktif dalam nyanyian, harmoni antara vokal dan musik, serta kebersamaan dalam merayakan kehadiran Tuhan melalui nyanyian, merupakan faktor-faktor utama yang menciptakan suasana keceriaan. Selain itu, dukungan sosial dari sesama jemaat dan pengurus gereja juga memberikan kontribusi positif terhadap pengalaman keceriaan dalam nyanyian umat. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya peran nyanyian dalam memperkuat ikatan sosial dan spiritual dalam sebuah komunitas keagamaan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang dinamika keceriaan dalam konteks ritual keagamaan serta menyoroti pentingnya nyanyian sebagai medium ekspresi keagamaan yang vital. </em></p> <p><em> </em></p> <p><em>Kata kunci: KECERIAAN, NYANYIAN UMAT, KOMUNITAS KEAGAMAAN.</em></p>Kornelia Karolina
Copyright (c) 2025 PORTA FIDEI
2025-02-062025-02-0631A Pastoral Theology
https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/474
<p>The rapid development of technology has not only led to the rapid flow of information, but also the emergence of various types of social media that connect people with one another. Social media has emerged as a digital communication tool that is able to reach the world and makes it easy to receive information in a relatively short time. In this digital era, we can interact with others without requiring direct physical contact. This is a challenge in itself when faced with brotherhood. Brotherhood becomes weaker if people live in isolation and loneliness. The Catholic Church sees that the challenges of this digital world can only be responded to by efforts to build brotherhood through communities or base groups. The presence of this base group or base community was part of the way of life of the early Church</p>Maria Konsolia D. Bela
Copyright (c) 2025 PORTA FIDEI
2025-02-062025-02-0631Tanda Salib sebagai Tanda Kemenangan Sekaligus Indentitas Umat Katolik dalam Kalangan Minoritas
https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/portafidei/article/view/470
<p><em>Salib adalah suatu simbol akan kemenangan Kristus dalam mengalahkan segala dosa dan kematian serta simbol pengorbanan Kristus demi menyelamatkan manusia dari kuasa dosa. Umat Katolik memiliki kekhasan dalam berdoa yaitu dengan membuat Tanda Salib dan menyebut nama Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Tanda salib merupakan bentuk penyerahan diri secara total kepada Allah Tritunggal yang merupakan tanda kemenangan akan karya penyelamatan. Selain itu tanda salib juga sekaligus sebagai identitas umat Katolik khususnya dalam mempertahankan iman dalam kalangan minoritas. Ketika umat Katolik berada dalam kelompok yang sangat kecil maka sangat sedikit yang berani membuat tanda salib dalam berdoa. Bahkan ada yang terpaksa membuat tanda salib tetapi sembunyi-sembunyi sebab takut dilihat orang bahwa orang tersebut beragama Katolik. Melalui tulisan ini penulis akan menguraikan tentang betapa penting dan dalamnya Tanda Salib sehingga harus dibuat dengan penuh percaya diri tanpa rasa takut. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan motivasi, kesadaran dan juga rasa percaya diri kepada umat Katolik dalam membuat tanda salib sebagai bentuk ungkapan syukur akan karya keselamatan Kristus. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: Salib, Tanda Salib, Allah Tritunggal, Katolik dan Minoritas</em></p>Winda_0805 Kadang Datu
Copyright (c) 2025 PORTA FIDEI
2025-02-062025-02-0631