http://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/borneo-review/issue/feed Borneo Review 2024-03-03T07:14:14+00:00 Herkulanus Pongkot pherkulanus@gmail.com Open Journal Systems <p><strong>Borneo Review: Jurnal Lintas Agama dan Budaya</strong> is religious dan cultural interdisciplinary studies that welcoming and acknowledging theoretical and empirical research papers and literature reviews from researchers, academics, professional, practitioners and students.This publication concern includes studies of world religions such as <em>Christianity, Buddhism, Hinduism, Judaism, Islam</em> and other religions. Interdisciplinary studies may include the studies of religion in the fields of<em> anthropology, sociology, philosophy, psychology,</em> and other <em>cultural</em> studies. The article manuscript can be written in <em>Bahasa Indonesia</em> or <em>English</em>.</p> http://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/borneo-review/article/view/182 Hukum Adat Tarangk dalam Filsafat Hukum Perspektif Thomas Aquinas 2023-05-04T13:10:31+00:00 Yohanes Dandi Dandi yohanesdandipr@gmail.com F.X Eko Armada Riyanto fxarmadacm@gmail.com <p>Studi ini berfokus meninjau secara filosofis Hukum Adat Tarangk Perspektif Thomas Aquinas khususnya dalam terang filsafat hukum. Hukum Adat Tarangk merupakan asas dalam sistem hidup masyarakat Dayak Tarangk di Kalimantan Barat karena hukum tersebut digunakan untuk mengatur serta menertibkan kehidupan sesama manusia.&nbsp; Kesejahteraan atau kebaikan hidup bersama (<em>bonum commune</em>), dalam pandangan Thomas Aquinas, menjadi arahan dalam mewujudkan cita-cita yang terkandung dalam Hukum Adat Tarangk. Metode yang dipakai dalam studi ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan mengkomparasikan pemikiran Thomas Aquinas berkaitan dengan realitas eksistensi Hukum Adat Tarangk. Tujuan studi memperkenalkan serta melestarikan eksistensi kearifan lokal hukum adat Tarangk yang kian dilupakan secara khusus masyarakat lokal Dayak Tarangk. Diskursus ini menemukan bahwa Hukum Adat Tarangk mengandung nilai totalitas dalam mewujudkan <em>bonum commune </em>sebagaimana termaktub dalam filsafat Hukum Thomas Aquinas. Hal ini dapat diwujudkan melalui keterlibatan dan partisipasi sesama dalam mentaati dan menjalankan Hukum Adat Tarangk dalam fenomena perceraian, pencurian, dan sejenis permasalahan sosial yang mengganggu kerukunan dan kesejahteraan masyarakatnya. Selain itu, Hukum Adat Tarangk juga dapat terlibat dalam tata aturan untuk mengendalikan perbuatan manusia secara khusus terhadap perkara-perkara yang kerap kali terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Kabaruan yang penulis temukan (1) Hukum Adat Tarang sebagai sistem hidup bersama, (2) pertisipasi individu menjadi upaya yang mumpuni dalam mewujudkan sistem hidup bersama, (3) <em>bonum commune</em> tercapai apabila partisipasi itu dijalankan secara bersama-sama.</p> 2023-12-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Yohanes Dandi Dandi http://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/borneo-review/article/view/180 Berteologi Kontekstual dalam Budaya Dayak Uud Danum dalam Memaknai Yang Ilahi Perspektif Iman Kristiani 2023-05-04T13:37:03+00:00 Angga Stepanus angga13cm@gmail.com Fabianus Rikardus fabi.lazaris@yahoo.com <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Fokus artikel ini adalah menganalisis secara kritis tentang konsep Yang Ilahi dalam budaya Dayak Uud dan dikomparasikan dengan Yang Ilahi dalam ajaran Gereja Katolik. Seperti pada umumnya bahwa setiap kebudayaan pasti memiliki nilai-nilai religiusitas yang dapat menjadi kontribusi dalam berteologi. Dalam konteks ini, suku Dayak Uud Danum memiliki konsep Yang Ilahi yang disebut dengan </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Jahtah Mohotarak</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> . </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Jahtah mohotarah</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> adalah Allah dalam konsep orang Dayak Uud Danum yang memberi kehidupan dan kesuburan kepada setiapmakhluk di bumi. Metodologi penulisan ini dilakukan dalam bentuk penelitian kualitatif dengan mencari data-data melalui jurnal, buku dan artikel-artikel online yang berkaitan dengan suku Dayak Uud Danum dan Konsep Transenden dalam masyarakat kebudayaan. Data ini akan dikomparasikan dengan ajaran Gereja Katolik tentang Yang Ilahi. Hasil dari penelitian ini memperoleh data tentang bagaimana masyarakat Dayak Uud Danum menghormati Allah itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan tidak sembarangan. Pada saat yang sama, nilai-nilai religiusitas masyarakat Dayak Uud Danum tentang Yang Ilahi ini menjadi sarana pastoral yang relevan dalam kontekstualisasi teologi.</span></span></p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Angga Stepanus http://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/borneo-review/article/view/190 Telaah Fenomena "Islam Yes, Kafir No" Di Sekolah Dasar Negeri Timuran Yogyakarta Dengan Perspektif Hak Asasi Manusia 2023-05-04T13:46:03+00:00 Emanuel Fransiskus nataritaboy@gmail.com Pius Pandor piuspandor@gmail.com <p><em>The focus of this research is to explain that the Indonesian Nation, which is known by other nations as the Religious Nation, still harbors the seeds of intolerance and even that is still happening today. The phenomenon related to intolerance this time occurred at the Timuran State Elementary School in the City of Yogyakarta related to the teaching of Islamic pats by scout coaches to elementary school children. This problem went viral some time ago and reaped a lot of responses from netizens and of course it has a negative impact on the integrity of this country which adheres to the ideology of unity. The methodology used in this research is qualitative literature by examining various sources related to the phenomenon under study. The results shown in this study are that when everyone wants to live in peace as brothers and sisters in their country and country, it turns out that there are still many individuals who are actually present by instilling the value of hatred in children who actually become the forerunners of future leaders for the Indonesian nation. It cannot be denied that everyone is free to express themselves, but the freedom that occurs in connection with this phenomenon will only raise new problems, specifically related to the understanding of religion. Collaboration between elements within the school environment, such as the principal, teachers, students, parents and the surrounding community is urgently needed with the aim of avoiding intolerance phenomena and all erroneous beliefs not thriving.</em></p> 2023-12-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Emanuel Fransiskus, Pius Pandor http://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/borneo-review/article/view/221 Positivisme Hukum dalam Mengatasi Konflik Hukum Perkawinan Beda Agama 2024-03-03T07:14:14+00:00 Yohanes Kaesnube yohaneskaesnube@gmail.com Armada Riyanto fxarmadacm@gmail.com <p><strong>Abstract</strong></p> <p>The focus of this study is that interfaith marriages often cause legal conflicts due to religious differences between husband and wife. This legal conflict can be related to various matters such as child custody, distribution of assets, and determination of the child's religion. This becomes complex because each religion has its own rules regarding marriage and family. The purpose of this scientific work is to find out how the legal view of legal positivism in interfaith marriages. Legal positivism is a legal view that emphasizes the importance of written legal rules as the only source of applicable law. In the context of interfaith marriages, legal positivism can play an important role in overcoming legal conflicts that arise. The method used in this scientific paper is a comparative study and literature. There are three findings from this study: First, legal positivism can help parties involved in interfaith marriages to understand the applicable legal rules. Second, legal positivism can help resolve legal conflicts through appropriate legal channels. Third, legal positivism can help ensure legal protection for parties involved in interfaith marriages.</p> <p>&nbsp;</p> 2023-12-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Yohanes Kaesnube, Armada Riyanto http://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/borneo-review/article/view/260 Konsep Filosofis Budaya Lonto Leok di Manggarai dalam Perspektif Filsafat Dialogis Martin Buber 2023-11-04T02:25:57+00:00 Laurentius Florido Atu atuflory3@gmail.com Heribertus Solosumantro sumantroatro@gmail.com Marselinus Langgor langgormarsel@gmail.com <p>Suatu kajian terhadap budaya lokal pada umumnya selalu berangkat dari tinjauan filosofis yang berakar dan menyentuh realitas kehidupan sosial masyarakat itu sendiri. Salah satu budaya yang menjadi fokus tulisan ini adalah budaya <em>lonto leok </em>di Manggarai, Flores, NTT. Dewasa ini problem kemanusiaan dalam kehidupan masyarakat adat terlebih khusus pemaknaan terhadap suatu budaya dari sudut pandang tertentu amat minim. Hal ini terjadi karena kurangnya keterbukaan relasi di dalam masyarakat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu, kajian filosofis yang menjadi akar suatu budaya menjadi hal asing yang tidak diperhatikan secara serius. Tulisan ini bertujuan mengkaji nilai-nilai filosofis yang terdapat dalam budaya <em>lonto leok</em> di Manggarai ditinjau dari perspektif filsafat dialogis Martin Buber. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, yakni menggali serta mengumpulkan tulisan-tulisan terdahulu yang membahas budaya <em>lonto leok</em> dari berbagai aspek dan kajian filosofis terhadap budaya lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa nilai yang terkandung dalam budaya <em>lonto leok </em>yang dikaji dari perseptif filsafat Martin Buber, yakni <em>lonto leok</em> sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap sesama, <em>lonto leok</em> sebagai bentuk tanggung jawab, dan <em>lonto leok</em> sebagai bentuk rekonsiliasi. Nilai-nilai filosofis tersebut pada akhirnya berkontribusi bagi terciptanya keharmonisan, persatuan, dan perdamaian dalam kehidupan bersama masyarakat Manggarai.</p> 2023-12-22T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Laurentius Florido Atu, Heribertus Solosumantro, Marselinus Langgor